
Judul lukisan: Berjalan Diantara Waktu, 150 x 200cm, Mix Media on Canvas, 2025
Melalui lukisan yang mempunyai dominasi warna kecoklatan yang di torehkan pada bentuk-bentuk jam. Semuanya terhubung lelehan dari luar jam yang saling terangkai. Sehingga memperlihatkan bagaimana bentuk bulat dari jam itu saling terhubung sedemikian rupa. Mulai dari pojok ke pojok kanvas bagian atas hingga pojok kanvas bagian bawah. Hal ini menyebabkan jam itu mendominasi seluruh ‘ruang’ kanvas.
Sedangkan center pada lukisan ini memperlihatkan seseorang berjalan ke depan, hanya nampak punggung belakang, ketika kita melihat orang tersebut. Sedangkan disampingnya ada anak tangga menuju pintu antah berantah, terdapat lobang hitam, puncak dari anak tangga. Terlihat orang yang menjadi center dari lukisan ini bergerak ke depan meninggalkan apa yang ada dalam ‘ruang’ tersebut.
Jika melihat gerak orang yang terlukis, merasa bahwa gerak kesendirian yang dilakukannya, mengikuti irama kontemplatif dalam jiwanya. Keriuhan dari waktu yang terlukis, memungkinkan representasi dari tempat-tempat yang pernah dikunjunginya. Memperlihatkan keramaian tanpa batas. Jelas representasi orang meninggalkan semua itu untuk berpihak pada dirinya sendiri. Berpihak pada jiwanya.

Judul lukisan: Berjalan Diantara Waktu, 150 x 200cm, Mix Media on Canvas, 2025
Waktu, yang sehari-hari terlihat pada jam, baik jam tangan, jam dinding atau jam pada pesawat handphone, merupakan gambaran perjalanan manusia. ketika melangkah terlihat dari satu tempat ke tempat lainnya, membutuhkan waktu. Memakan sebagian jiwa hidupnya, langkah-langkah tersebut. Kenapa demikian? Waktu mengiringi setiap kehendak yang kita inginkan. Tanpa waktu mungkin hidup berhenti.
Lalu waktu, merupakan kriteria alam melintas dalam diri manusia. Gambaran tentang itu semua terlihat pada lukisan Mochammad Solech, dengan judul Berjalan Diantara Waktu, 150 x 200cm, Mix Media On Canvas. Iringan langkah yang disertai waktu memperlihatkan daya juang jiwa masih menginjak tempat hidup. Bagaimana perilaku dan kehendak yang menuntun tiap pribadi mempergunakan waktu dan waktu yang membuat hidup atau langkah perjalanan ke suatu ‘ruang’ hidup akan selesai atau berhenti.
Filosofi panjang terlukis diatas kanvas Mochammad Solech merupakan daya perhatian yang ditunjukan pada semua yang merasakan waktu. Warna latar abu-abu pada lukisan itu membentuk bagaimana keseluruhan jam yang terlukis menjadi visualisasi tanda tentang penggunaan waktu diberbagai tempat. Sehingga terlihat bahwa jam bergelantungan yang terlukis merupakan simbol waktu diberbagai tempat juga. Menggelitik pikiran, bahwa tiada tempat berpijak tanpa waktu. Demikian M. Soleh melukiskan representasi waktu dalam bentuk jam.***