
Jika menelusuri pengetahuan dari mana berasal maka berbagai ketrampilan turut andil dalam mengupas keberadaan pengetahuan tersebut. Apa yang dilakukan subyek terhadap hadirnya pengetahuan? Awal mula pengetahuan tercatat dan dapat dijadikan bahan wicara tentu munculnya pengetahuan itu ditangan subyek. Begitulah meniti pengetahuan ketika membuat awal arsip pencatatan pengetahuan itu ada.
“Aku mulai dari seni tatto, baru ada ketertarikan ke dunia cat minyak. Aku suka feelingnya cat minyak, konsistensinya, dan aku kadang-kadang terbawa emosi ketika menggunakan cat minyak dengan tehnik gradasi” ,ungkap Natasha Laksmana, pelukis yang intens menggunakan cat minyak.
Pengetahuan cat minyak ditambah konsisitensinya menggunakan material itu, Natasha menemukan pengetahuan dalam menggunakan cat minyak, tehnik gradasi, salah satu tehnik yang paling disukainya. Subyektivitas Natasha dalam melihat kedalaman penggunaan material itulah yang memunculkan atau memberi awal mula pengetahuan tentang melukis menggunakan cat minyak.
Begitulah yang terjadi ketika membuat kemunculan pengetahuan itu dapat dipelajari menjadi pengetahuan yang lebih luas. Secara runut mulai dari pengtahuan penggunaan material, gerak tangan dalam memakai material dan perluasan dalam memelihara secara konsisten penggunaan material. Kehadiran pengetahuan tercatat secara sadar, hingga secara valid dapat dijadikan dasar untuk gerak pencarian selanjutanya.
Saat hal itu muncul maka berbagai gagasan dapat diterapkan. Serta digunakan sebagai cara untuk memproduksi pengetahuan serta material yang unik hasil dari ketrampilan yang layak disajikan. Natasha Laksmana telah membuktikan bahwa dari tatto, gambar tubuh, lalu menelusuri material yakni cat minyak. Dapat membuktikan bahwa melukis dengan cat minyak menjadi dijadikan ketrampilan secara konsisten. ***