
Belajar melukis dengan material tertentu memberi peluang untuk memahami karakter material lukis. Bahkan jika menguasai bentuk, warna dan spontanitas dalam melukis, sangat menentukan sekali dalam membuat karakter lukisan sempurna. Awal mula bentuk dari setiap lukisan berasal dari eksperimen-yang ditentukan oelh pelukisnya. Salah satu yang paling membuat berkembang belajar melukis adalah kesenangan atau kesukaan dalam menentukan subyek yang hendak dilukis.
Hal ini dialami oleh Erika Enda Ginting, semula melukis untuk art therapi dari kejenuhannya bekerja kantoran. Bagaimana ketegangan yang selalu menyelimuti dirinya ketika bekerja dalam waktu tertentu, terutama jam kerja kantor. Ketegangan tidak selesai begitu jam kerja selesai, maka relaksasi yang panjang ayau memindahkan pikiran ke konsentrasi kegiatan lain diperlukan. Enda memilih melukis

Tahun 2023 Enda, demikian panggilan akrabnya, mengikuti workshop lukis di studio ABAS (Agus Budiyanto Aquarelle Studio) workshop lukis yang menggunakan materil lukis aquarelle. Melalui workshop yang dilakukannya dalam studio Enda mengenal bagaimana penggunaan aquarelle diatas kertas. Berbagai tehnik aquarelle dijadikan eksperimen dalam cara melukisnya. Sehingga nampak perkembangan lukisnya dari waktu ke waktu.
Bahkan di tahun-tahun berikutnya Agus Budiyanto mengikut sertakan dalam pameran baik dalam negeri atau luar negeri. Basis material aquarelle nampak menyatu dalam eksperimen visual Enda Ginting. Tingkat kematangan dalam visualnya berkembang pesat. Tehnik pewarnaan gelap menjadi perhatiannya bahkan Agus Budiyanto memberi referensi pelukis aquarelle, Nicolas Lopez dan Reha Sakar. Hal ini menambah pengetahuan Enda, bagaimana penggunaan warna gelap dalam tehnik aquarelle.

Menurutnya tehnik aquarelle membuatnya tertantang menggunakan teknik kontrol air. Sekaligus penggunaan warna gelap, suram sangat menarik untuk diterapkan dalam material aquarelle. Ini memberi keberlanjutan dalam membuat karya lebih bersemangat dan memberi peluang untuk mengerti penerapan warna gelap membangun dimensi ruang dalam melukis.
“Borobudur merupakan tribut reference to this technique” ,tulisnya dalam pesan pendek selesai pameran Art Moment (7-10/8/2025), melalui judul lukisan Borobudur Enda tampil. ***