Categories Ragam Kita

Menceritakan Kesuksesan Diri Tanpa Terkesan Pamer, Memang Bisa?

Ragamkita.com – Meraih sukses yang besar sering membuat kita terbawa suasana dan menjadi lupa diri. Apalagi di zaman yang modern dan didukung gadget-gadget canggih ini. Tinggal klik share di media sosial, semua orang akan tahu tentang pencapaian kamu.

Sebenarnya sih sah-sah aja mengungkapkan keberhasilan kepada orang lain, baik secara langsung atau lewat media sosial. Namun, jangan sampai kamu mendapat julukan si tukang pamer atau sombong. Jadi harus gimana dong?

Tidak sulit kok. Kamu hanya perlu mengemasnya dengan baik ketika akan menceritakan kisah suksesmu. Dengan begitu orang lain tidak merasa kalau kamu sedang pamer atau menyombongan diri. Nah, di bawah ini cara yang mungkin bisa kamu terapkan.

Ceritakan pada orang-orang terdekat

Sebaiknya ceritakan kisah bahagiamu hanya pada orang-orang terdekat aja. Sebab, mereka selalu menunggu kabar baikmu. Jika sampai kamu tidak cerita, mereka justru sangat kecewa.

Berbeda jika kamu cerita kepada orang yang gak terlalu akrab. Mereka menjadi risih mendengar cerita tentang pencapaianmu ini dan itu. Mereka tidak butuh kisah sukses kamu. Sudah pasti kamu akan dicap tukang pamer.

Secukupnya menunjukkan bukti pencapaianmu

Jika tidak ingin dicap si tukang pamer, sebaiknya kamu gak terlalu memperlihatkan terlalu berlebihan. Toh, orang akan tetap percaya kok meskipun tidak semua bukti kamu perlihatkan.

Berbeda dengan yang punya sifat riya atau pamer. Porsi bangganya sudah kelewatan batas. Segala hal, selalu ingin dipamerkan. Ketika sukses beli rumah, misalnya. Dia sampai memperlihatkan bukti pembayaran agar kamu percaya.

Jangan mengulang cerita yang sama

Orang yang berniat pamer, tanpa diminta pun, pasti akan cerita tentang miliknya atau prestasi yang sudah diraih. Hal ini selalu jadi topic pembahasan saat sedang mengobrol.

Cerita kamu yang berulang membuat orang yang mendengarnya jengah. Mereka makin malas mendengar kamu bicara. Beda dengan orang yang tidak niat pamer. Umumnya malu untuk cerita dan baru ngomomg saat ditanya.

Antusias dengarkan cerita lawan bicara

Kamu perlu tahu, kesuksesan bukan hanya milik kamu seorang. Temanmu juga pasti punya prestasi yang dibanggakan dan ingin berbagi cerita tentang pencapaiannya.

Jadi, saat orang lain bicara tentang pencapaiannya, sebaiknya kamu menjadi pendengar yang baik dulu. Jangan lupa juga berikan pujian atas pencapaian yang telah diraihnya. Nah, setelah itu giliran kamu deh yang cerita.

Jangan remehkan temanmu

Saat kamu berhasil meraih sesuatu, biasanya langsung menganggap rendah teman yang belum bisa meraihnya. Jangankan mau mendengar pencapaianmu, yang ada kamu dicap sombong dan tukang pamer.

Sebaiknya jangan menjadikan pencapaian kamu sebagai standar yang harus dicapai juga oleh orang lain. Mungkin ada alasan tersendiri kenapa temanmu belum juga bisa meraih sukses seperti kamu

Jika memang perlu mengabarkan kebahagiaan pada orang lain, lakukan dengan cara sewajarnya dan dengan tujuan baik. Dengan demikian mereka juga ikut bersuka cita dalam kebahagiaanmu.

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *