Categories Blog

Pecahan-Pecahan Warna

“Ia bukan siapa-siapa — hanya seorang dari pinggiran kehidupan, terikat oleh rutinitas dan batasan zaman. Namun di dalam benaknya, ia memanjat tangga imajinasi, menembus batas kenyataan, dan menduduki takhta impiannya sebagai raja” ,ungkap M Solech, dalam menjelaskan konsep lukisan yang berjudul Andai Aku Jadi Raja.

Latar belakang dilukisnya Andai Aku Jadi Raja, merupakan bayang-bayang harian yang sering kali ditemukan oleh orang-orang dengan imajinasi yang liar dan penuh tantangan dalam membyangkan kejadian hdupnya. M Solech mempunyai proses kejiwaan yang menerjang batasan bagaimana mengejawantahkan gairah berimajinasinya.

“Dalam bayang warna-warna yang penuh gairah dan simbolisme, tergambar kisah seorang lelaki sederhana yang larut dalam mimpi agungnya” ,tegasnya ditengah mengurai konsep lukisan tersebut. Melalui imajinasinya dia membayangkan momen puncak dari mimpi: “Ia duduk di kursi seolah-olah itu adalah singgasananya. Tubuhnya dibalut pakaian kerajaan berwarna merah dan emas yang menyala — lambang keberanian dan kekuasaan. Di tangannya, sebuah cawan diangkat tinggi, seakan menandai keberhasilannya mengangkat martabatnya sendiri”.

Menurut M Solech, melanjutkan konsepnya secara detail, dua sisi, ada dua sosok perempuan muncul sebagai penjaga dan penyaksi. Yang satu berdiri tegak, memancarkan kekaguman dan kesetiaan; yang satu lagi bersimpuh, mempersembahkan rasa hormat. Mereka bukan hanya tokoh dalam mimpinya, tetapi juga lambang dari hasrat terdalam: dihargai, dicintai, dan memiliki kendali atas takdirnya sendiri.

                                     ***

Warna-warna yang tertoreh diatas kanvasnya ukuran 15x15cm merupakan warna yang menunjukan semangat, bagaimana perjuangan tampil mencapai puncak penuh dengan rintangan yang tidak sedikit. Itulah goresan merah yang dia artikan untuk memperlihatkan jalanan terjal menuju puncak, hendak jadi raja.

Lalu tentang ekspresi yang menunjukan tata letak atau komposisi yang terpusat pada raja ditengah dan dua pengawal di kanan kiri? “Meskipun lukisan ini bersifat surealis, ekspresi wajah dan bahasa tubuh tiap tokoh terasa nyata, menandakan bahwa mimpi ini, walau hanya bayangan, sangat hidup dalam dirinya” ,lanjut M Solech.

Latar belakang yang penuh warna dan bentuk abstrak menggambarkan dunia batin yang riuh — tempat di mana imajinasi mengalahkan logika, tempat di mana semua kemungkinan hidup berdampingan. Ini adalah kisah tentang harapan dan keberanian. Bahwa di dalam diri setiap orang biasa, selalu ada seorang raja yang sedang bermimpi — menunggu saatnya bangkit, menaklukkan dunia, meski hanya dalam diam dan warna-warna malam.

Demikianlah M Solech menguraikan konsepnya tentang lukisan yang berjudul Andai Aku Jadi Raja, 15 x 15cm, Akrilik pada kanvas 2025. Gradasi warna yang ditorehkannya diatas kanvas menjadikan rangkaian warna yang membentuk kekuatan dari keseluruhan lukisan. Pecahan-pecahan warna dari warna muda ke warna tua berasa bahwa bentuk keseluruhan lukisan berdasarkan warna-warna yang ditentukan dari awal torehan kuasnya. ***

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *