Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa mengenalkan anak terhadap seni sejak dini akan membawa dampak positif bagi kehidupan si anak.
Beberapa studi juga mengedepankan seni sebagai pembentukan karakter agar anak mampu lebih peka terhadap sekelilingnya dan juga berpikir lebih kritis.
Namun beberapa orang tua nampaknya akan kewalahan saat mengajak anak-anaknya berkunjung ke Museum atau Galeri dan kemudian si anak bertanya, “lukisan itu apa maksudnya?”
“Tidak mudah untuk berbicara tentang seni. Jika saya bisa menjelaskan itu (seni), Maka saya tidak akan menarikannya,” ungkap Isadora Duncan, penari tersohor asal Amerika.
Barbara Hunt McLanahan, Direktur Eksekutif Anak untuk Museum Seni di New York, mengatakan bahwa hal pertama yang harus dipahami oleh orang tua adalah bahwa tidak ada yang salah atau benar dalam setiap karya seni. “Orang tua harus paham bahwa dalam seni tidak pernah ada predikat salah atau benar, disitulah hal yang menyenangkannya,” ungkap Barbara.
Barbara juga menyarankan bagi para orang tua untuk mendorong kemandirian anak-anaknya lewat medium seni. Dia juga menegaskan bahwa sebaiknya orang tua bersikap bijak dengan mengesampingkan penilaian mereka akan karya seni di depan anak-anaknya.
“Dengan seni, anda dapat mendorong kemandirian anak-anak. Ini bagus untuk menjadi berbeda,” imbuhnya.
Orang tua mungkin merasa harus selalu ahli dalam bidang apapun jika dihadapkan pada pertanyaan anak-anaknya. Namun untuk seni, sebaiknya para orang tua menghidari sifat tersebut. Barbara mengatakan bahwa belajar mengapresiasi karya senisecara bertahap dengan anak-anak anda adalah cara paling baik dalam memberikan edukasi di bidang kesenian.
”Anda tidak harus tahu segala sesuatu untuk memulai percakapan tentang seni dengan anak-anak Anda. Anda hanya perlu untuk belajar, tahap demi tahap bersamaan dengan anak anda,” kata Barbara.
Sementara itu, Direktur Program Komunitas di Museum Seni, Michelle Lopez mengatakan bahwa langkah pertama dalam diskusi kesenian dengan anak anda adalah dengan mengajukan tiga pertanyaan sederhana seperti “Apa yang kamu lihat?” Apa yang kamu pikirkan,” dan Apa yang akan kita temukan berikutnya.”
Michelle menambahkan bahwa di tahap awal, langkah paling bijak yang bisa diambil orang tua dalam diskusi kesenian dengan anak mereka adalah dengan menghargai pendapat anak-anak itu sendiri. Ciptakan ruang diskusi yang aman agar anda tidak nampak sok tau dan usahakan selalu bersenang-senang dengan anak-anak anda lewat medium seni.
“Bersenang-senang dengan kesenian. Ya! ini semua hanya tentang bersenang-senang, ” tutup Michelle