Ragamkita.com – Kamu mungkin sering melihat seorang bocah nyanyi lagu musisi terkenal seperti Ariel Noah. Kamu juga mungkin sering lihat anak bergoyang sambil mendendangkan lagu dangdut yang sedang hits. Pasti bikin kita gemas ya. Melihat tingkah si kecil seperti itu tentu sangat menyenangkan.
Eits, jangan terlalu bahagia dulu ya.Jika menyanyikan lagu dewasa sesekali, bisa dibilang sebagai hiburan. Gak akan ada efek atau dampak apa-apa bagi si kecil. Namun, jika sang anak terus-terusan mendengarkan lagu orang dewasa, akan ada efek negatifnya lho.
Lagu-lagu orang dewasa yang too much information dapat berdampak buruk terhadap psikologis anak yang pada gilirannya mempengaruhi tumbuh kembangnya. Seperti kita tahu, lagu dewasa berisi soal percintaan dan juga patah hati. Gak hanya itu, ada juga dampak buruk lainnya. Apa saja?
Menganggu pola pikir
Kata cium, peluk, cinta, dan hamil duluan akan menjadi masalah ketika anak sering mendengarkannya. Belum lagi kata-kata vulgar lainnya yang belum dimengerti oleh anak.
Perlu diketahui, pola piker anak itu masih sangat sederhana dan terbatas. Mereka belum mengetahui mana yang baik dan buruk. Jadi anak akan dengan mudah meniru apa yang dia dengar tanpa disaring terlebih dahulu.
Dewasa sebelum waktunya
Perkembangan kecerdasan seorang anak berjalan bertahap. Demikian juga dengan pemahamannya terhadap lingkungan sekitarnya. Nah, sering mendengar lagu orang dewasa tentu menganggu perkembangan mentalnya.
Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin anak berperilaku gak sesuai usianya. Dewasa sebelum waktunya bukanlah hal baik. Anak yang terlalu cepat meninggalkan dunianya cenderung jadi orang dewasa yang berjiwa anak-anak.
Mudah terbawa emosi
Lagu-lagu dewasa cenderung menguras emosi. Mulai dari bahagia, sedih, murung, hingga kecewa. Padahal anak belum mempunyai kemampuan pengendalian emosi yang sempurna.
Kondisi ini membuat anak mudah larut dan terbawa dalam emosi jika sering mendengarkan lagu orang dewasa. Anak tiba-tiba menjadi sangat sedih atau senang karena mendengarkan lagu-lagu tertentu.
Timbulkan trauma
Sering mendengarkan lagu dewasa membuat anak yang masih polos dipaksa menghayati hal-hal yang baru bisa dirasakan ketika dewasa nanti. Padahal anak belum mengetahui problematika orang dewasa.
Lagu sedih atau kecewa bisa membuatnya begitu merasakan apa yang disampaikan dari lagu itu. Kalau dibiarkan dan tanpa diberi penjelasan, anak menjadi trauma saat menghadapi kenyataan hidup.
Merusak persepsi
Usia anak adalah usia terbaik untuk menyerap informasi. Jika terpapar kata-kata kasar atau tidak senonoh yang banyak pada lagu dewasa, maka itu akan melekat dalam benaknya.
Lirik yang ada pada lagu orang dewasa dapat dengan mudah terserap dan dianggap sebagai pengetahuan. Bahkan secara permanen membentuk pemahaman di kepalanya mengenai kehidupan ke depannya.
Mari jaga anak kita supaya tumbuh dan berkembang sesuai kodratnya. Jangan sampai anak kehilangan dunianya. Yuk kembalikan keceriaan si kecil dengan lagu anak-anak!